STUDI BANDING PERPUSTAKAAN USM
SEMARANG-Sebagai upaya untuk mengembangkan layanan di Perpustakaan Universitas Semarang, Kepala UPT Perpustakaan Universitas Semarang bersama jajaran staf dan pustakawan pada tanggal 30 Oktober dan 1 November 2024, melakukan Studi Banding ke Perpustakaan UNIKA Soegijapranata dan Perpustakaan Universitas Negeri Semarang (UNNES), dimana kedua Perpustakaan tersebut telah mendapatkan akreditasi A dari Perpustakaan Nasional RI, Tujuan dari kegiatan studi banding ini adalah untuk mengamati dan mempelajari kegiatan operasional dan sistem layanan perpustakaan, serta inovasi layanan bidang Perpustakaan.
Umi Farida, S. Hum., M.A., sebagai kepala UPT Perpustakaan Universitas Semarang, mengutarakan bahwa tujuan kegiatan studi banding ini adalah mencari wawasan, pengembangan layanan, pengelolaan perpustakaan yang berjalan di perpustakaan UNIKA Soegijapranata maupun Perpustakaan UNNES, baik manajemen layanan maupun aktivitas perpustakaan lainnya.
Pada hari Jum’at, 30 Oktober 2024, Pukul 09.00 WIB, Rombongan diterima oleh Rikarda Ratih S, SSos, M.IKom sebagai Kepala UPT Perpustakaan UNIKA Soegijapranata. Dalam sambutan menyampaikan “Perpustakaan UNIKA siap memberikan informasi bagi teman-teman pustakawan Perpustakaan USM terkait fasilitas, layanan dan manajemen pengelolaan yang ada di perpustakaan UNIKA”.
Rikarda Ratih S, SSos, M.IKom, menyampaikan bahwa konsep learning space berbentuk kafe, ruang belajar mandiri, dan ruang diskusi sebagai konsep perpustakaan, dengan harapan UNIKA dapat menjadi wadah mahasiswa/i dan dosen untuk berinteraksi atau berdiskusi dalam mendukung kegiatan pembelajaran. Tidak hanya pengembangan konsep yang disuguhkan kepada para mahasiswa/i dan dosen, melainkan cara peminjaman buku pun kini dapat dilakukan secara daring melalui aplikasi Palapa Perpustakaan yang terdapat di laman sintak.unika.ac.id. Perkembangan teknologi yang kian semakin canggih membuat Perpustakaan UNIKA Soegijapranata terus berinovasi dengan memberikan fasilitas augmented reality, hologram library, dan simulator teknologi pembelajaran (Stela).
Kunjungan hari ke-2, Senin 1 November 2024, menuju ke Gedung Rumah Ilmu Kampus Sekaran merupakan lokasi Perpustakaan UNNES, rombongan di terima oleh Retma Inayati Fachriz, S.S yang mewakili Kepala UPT Perpustakaan UNNES. Acara dimulai dengan sambutan Dr. Sungkowo Edy Mulyono, S.Pd, M.Si, sebagai kepala UPT Perpustakaan UNNES, menyampaikan terimakasih atas kehadiran pengelola Perpustakaan Universitas Semarang, dengan senang hati akan memberikan informasi terkait kegiatan operasional dan sistem layanan di Perpustakaan UNNES .
Sebagai kepala UPT Perpustakaan UNNES Dr. Sungkowo Edy Mulyono, S.Pd, M.Si, dipercaya untuk mengoptimalkan teknologi dan layanan Perpustakaan Rumah Ilmu. Pengelolaan yang dilakukan dengan mengedepankan pengembangkan Perpustakaan Rumah Ilmu yang terkonsentrasi pada layanan online dan berbagai teknologi sirkulasi mandiri. Layanan website UPT Perpustakaan dikuatkan dengan cara membuat embed layanan e-journal dan e-book yang dilanggan oleh UNNES serta melakukan integrasi berbagai layanan online. Layanan online yang diintegrasikan antara lain layanan peminjaman buku yang telah menerapkan teknologi RFID, layanan pengembalian mandiri, layanan bebas perpus, layanan cek turnitin, layanan pencatatan karya dosen, layanan pengusulan buku, serta layanan perpanjangan peminjaman buku.
Di samping kegiatan tersebut, dilakukan juga library tour dengan meninjau langsung desain interior setiap ruangan UPT Perpustakaan UNNES yang dirancang untuk menciptakan suasana belajar yang nyaman dan produktif, diantaranya desain ruang baca yang modern, area diskusi kelompok yang fleksibel dan terbuka, fasilitas ruang komputer yang dipergunakan untuk akses literasi digital.
Dengan adanya kegiatan studi banding ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang pengelolaan perpustakaan, sistem perpustakaan, fasilitas, inovasi layanan yang ada sehingga dapat saling memberikan kontribusi baik bagi pemustaka dan bukan hanya sekadar kunjungan, tetapi merupakan langkah strategis dalam menghadapi tantangan di era digital dan memastikan bahwa perpustakaan tetap relevan sebagai pusat pengetahuan di masa depan.