Blog

WhatsApp Image 2021-10-21 at 10.48.52

Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) selaku Ketua Dewan Penyantun Universitas Semarang (USM) Mahfud MD, Kamis 21 Oktober 2021, meresmikan Gedung Menara USM yang diberi nama Gedung Menara Prof Dr Muladi SH yang didalamnya terdapat perpustakaan dengan nama Prof H Abdullah Kelib SH.

“Gedung ini adalah kebanggaan keluarga besar USM, yang terus bergerak maju untuk perkembangan sivitas akademika USM. Harapanya Gedung Menara bisa membangun SDM unggul dalam keilmuan maupun karakter. Ini sejalan dengan visi USM yakni menghasilkan sumber daya insani beradab serta bersaing secara nasional dan global,” tandas Mahfud.

Dia lalu bercerita bagaimana keterlibatannya dengan USM. Menurut Mahfud, dirinya sudah menjadi ketua dewan penyantun jauh sebelum menjadi Menkopolhukam. Saat itu, tahun 2017 saat berada di Tokyo tiba-tiba ditelpon Ketua Pembina Yayasan Alumni Undip Prof Dr Muladi SH  untuk mengisi kuliah umum di USM.

”Karena saya menganggap Prof Muladi adalah senior dan guru, dengan senang hati saya datang ke USM. Namun saat Prof Muladi memberikan sambutan, beliau meminta saya menjadi ketua dewan penyantun, dan permintaan ini tak boleh ditolak. Mungkin karena saya jadi ketua dewan penyantun ini, saya jadi menkopolhukam,” katanya yang disambut tawa hadirin.

Menara ini dinamakan Gedung Prof Muladi untuk mengenang jasa almarhum Prof Muladi yang berpulang 31 Desember 2020. Prof Muladi adalah Ketua Pembina Yayasan Alumni Universitas Diponegoro (Undip) yang merupakan badan penyelenggaran USM. Usai meninggal posisinya digantikan Prof Dr Miyasto SU. Tak berapa lama Miyasto pun tutup usia dan digantikan lagi oleh Prof Sudharto P Hadi MES PhD.

Berada di lantai 8 dan 9 gedung menara Prof Muladi, perpustakaan yang diberi nama Prof H Abdullah Kelib SH memperlihatkan  semua sisi areal seluas 3.600 meter persegi yang sebelumnya hanya seluas 110 meter persegi.

Keberadaan perpustakaan besar tersebut tak lepas dari jasa Prof Muladi, yang berkeinginan  memiliki perpustakaan besar nan modern dan menjadi jantung yang sehat untuk sivitas akademika. Yakni menjadikan pusat literatur seluruh fakultas, menjadi pusat penelitian, pusat publikasi, pusat transformasi keilmuan dan pusat inovasi.

Hadir dalam acara peresmian, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo beserta anggota Forkopimda Jateng, jajaran pembina dan pengurus Yayasan Alumni Undip, keluarga besar USM dan Nani Ratna Asmara Muladi bersama keluarga.

Ketua Pembina Yayasan Alumni Undip, Prof Sudharto mengatakan, gedung menara tersebut bukan sebagai sindiran terhadap perguruan tinggi yang tidak mumpuni. Juga bukan sebagai menara gading.

“Kami berharap dengan adanya gedung ini, lulusan lebih baik. Lulusan USM menjadi sujana, bukan durjana. Mudah-mudahan gedung ini jadi pelopor untuk inovasi seperti yang dicanangkan Presiden Jokowi,” ucap mantan Rektor Undip ini.

Selain itu, Menara USM ini bisa menjadi ikon atau landmark Kota Semarang di wilayah timur. “Kalau Undip punya gedung Widya Puraya, UGM punya Bulaksumur, dan USM punya Menara USM,” imbuhnya.

Hal senada juga diungkapkan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo. Ia menuturkan, meskipun warna cat Menara USM kuning gading, ia berharap tidak menjadi menara gading. Segala inovasi, riset, dan teknologi yang dihasilkan civitas akademika, bisa dirasakan oleh masyarakat dan berguna bagi bangsa ini.

“Kami punya PR (pekerjaan rumah) yang serius, bonus demografi dan kebutuhan pangan. Kebetulan di sini ada Fakultas Teknologi Pertanian. Nah, USM mau ambil peran yang mana. Berita terakhir pemerintah tidak akan lagi menjual alat teransportasi berbahan bakar fosil, bergeser ke elektronik tenaga baterai, silakan USM mau ambil peran dimana,” kata Ganjar.

Ganjar lalu mengibaratkan Undip sebagai orangtua dari USM. Undip selama ini telah bekerja sama dengan pemerintah untuk mengatasi terkait permasalahan land subsidence (penurunan muka tanah) dan sea level rise (peningkatan air laut) di beberapa daerah di pantura Jateng. “Orangtuanya (Undip) sudah mengambil peran, sekarang saatnya anaknya (USM) juga mengambil peran,” imbuh Ganjar.

Di bagian lain Rektor USM Andy Kridasusila SE MM setelah berdirinya Gedung Menara USM yang dilengkapi dengan perpustakaan digital sebagai jantungnya universitas, serta kolam renang dan gym, pihaknya akan ‘ngegas’ untuk mengembangkan institusi.

Ketua tim pembangunan Menara USM Ir H Soeharsojo IPU melaporkan bahwa pembangunan gedung ini dikerjakan oleh PT Megah Karya Tika Pratama selaku pemenang lelang dan menelan biaya Rp 151 miliar lebih.

Menurutnya gedung yang memiliki 10 lantai ini berisi fasilitas pendukung untuk proses pembelajaran di USM. Antara lain ruang kuliah yang dilengkapi dengan perlengkapan teknologi  informasi, ruang seminar, ruang multimedia, perpustakaan tingkat internasional, ruang pentas seni dan olahraga. Kemudian layanan bimbingan konseling, data center, ruang kegiatan mahasiswa, kafe  serta kolam renang yang berada di lantai atas.